Kelar dari tuk stumbu, destinasi terakhir kami di sekitaran Borobudur adalah Gereja Burung. Persisnya sekitaran 1kilometer dari tuk stumbu, di dusun gombong, desa kembanglimus, Borobudur. Ga ngira sebelumnya kalo untuk menuju gereja burung harus menempuh rute yang hampir mirip ketika naik ke tuk stumbu – duh biyung, ini kenapa sukaknya naik-naik sik 😐 –
Menuju gereja burung, kami diantar sama seorang warga, anak lelaki berumur sekitar 15-16 tahun, sebut saja namanya andi. Ga ada 20menit, akhirnya kami tiba di gereja burung.
Gereja Burung
Gereja yang dibangun sejak tahun 80an itu gede banget tapi sayang ga terawat. Dari cerita andi, kami tau pemilik gereja itu adalah orang cina kaya yang punya hotel di jogja. Keberadaan gereja itu sendiri tidak disetujui oleh warga sekitar, makanya ga digunakan sampai sekarang.
Andi sempat cerita, salah satu alasan kenapa warga sekitar ga suka sama keberadaan gereja itu adalah karena digunakan untuk hal2 yang tidak pantas (ga dijelasin, apa yang ga pantas itu), tapi IMHO itu hanya issue yang diangkat biar kegiatan keagamaan di gereja itu dihentikan, tapi semoga saja saya yang salah. Mungkin saja apa yang diceritakan andi ini benar.
Yang kebayang sama saya adalah, itu waktu pembangunan gereja, gimana caranya naikin bahan2 bangunan ya? Soalnya rute kesana beneran naik, Salute!
Saya, mba evi dan seorang temen perempuan ga ikutan masuk ke dalam gereja, soalnya terlalu spooky, ternyata kami merugi -__-.. Dari dalam gereja pemandangan keluar lebih bagus. – ga punya fotonya 😦 –
Terakhir andi sempat cerita, kalau gereja burung sudah dibeli seseorang dari Jakarta. Ntah akan dipugar untuk kemudian dibangun kembali, atau didiamkan begitu saja, warga sekitar juga belum mengetahui. Namun apapun itu, semoga membawa manfaat untuk masyarakat sekitar.
gereja burung dari samping
jembatan bambu yang memisahkan rumah warga & lokasi menuju gereja burung
turun dari gereja burung berbatu dan berilalang, licin karena malamnya hujan. mba suzie sampe harus copot sandal biar ga kepleset hihihihi.. Cowo yang dibelakangnya mba suzie itu mas anto@ & mas obeth
penampakan andi & mba endang
satu-satunya foto yang berdua mba evi ^^
akhir bulan coba ke daerah situ ah, sapa tau dapat cerita yang beragam 😀
eh iya mas, ntar aku dikasih tau ya hihihi,, bakalan banyak dpt insight dari warga yang berbeda pastinya
Mbak Nunik kapan ke sini? Jadi pengen … 😀
hlaahh, uwis pas waisak kemarin lho,, ga mau kesana lagi dalam waktu dekat hahahahaha, pegel!